Wednesday, 15 July 2015

CONTOH SOP IMS

Lg-kbkediri (1)
 
















UPTD. PuskesmasNgasem
Kabupaten Kediri
PENATALAKSANAAN INFEKSI
MENULAR SEKSUAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No. Kode              :          
01/SOP-RPU/NGASEM/2014
No.Revisi              :         
00
Tgl. MulaiBerlaku :
30 September 2014
Halaman               :         
1dari 7

1.      TUJUAN.
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan infeksi menular seksual di UPTD Puskesmas Ngasem

2.      RUANG LINGKUP
Tindakan dimulaidari anamnesa, konseling, tindakan, sampai pemberian resep obat pada pelanggan

3.      KRITERIA PENCAPAIAN
Penatalaksanaan infeksi menular seksual di UPTD Puskesmas Ngasem dapat dilaksanakan 100% sesuai prosedur penatalaksanaan infeksi menular seksual

4.      DEFINISI
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah gangguan/penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak hubungan seksual. IMS yang sering terjadi adalah Gonorhoe, Sifilis, Herpes, namun yang paling terbesar di antaranya adalah AIDS, karena AIDS tidak bias diobati dengan antibiotic dan dapat mengakibatkan kematian pada penderitanya.

5.      URAIAN UMUM
5.1       Hubungan seksual adalah aktivitas seksual yang berkaitan dengan system reproduksi yang melibatkan alat kelamin pria dan wanita
5.2       Penyakit gonore adalah salah satu jenis penyakit menular seksual (pms) yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorhoeae. Bakteri ini menyerang lapisan dalam saluran kandung kemih, uretra, rectum, bagian leher rahim, tenggorokan, dan bagian mata.  Penyakit ini bias juga menyebar keseluruh tubuh melalui aliran darah seperti menyebar pada bagian kulit luar dan persendian. 
5.3       Sifilis adalah infeksi menular seksual yang  di sebabkan oleh bakteri spirosettreponema pallidum sub-spesies pallidum Terutama penularannya melalui kontak seksual
5.4       Herpes adalah salah satu penyakit menular seksual yang berbahaya. Penyakit ini menyerang alat kelamin penderitanya. Penyebab penyakit herpes genitalis ini adalah virus herpes simpleks, terutama virus herpes simpleks tipe 2
5.5       Acquired  immunodeficiency syndrome atau acquired  immune deficiency syndrome (disingkat aids) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus hiv atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (siv, fiv, dan lain-lain).
5.6       Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.

6.      PERALATAN
6.1       Alat
6.1.1   Tempat tidur ginekologi
6.1.2   Lampu sorot.
6.1.3   Ember
6.1.4   Tempat sampah
6.1.5   Speculum  ukurans,l,xl,
6.1.6   Anuskopi

6.2       Bahan
6.2.1   Catten aplicator
6.2.2   Tissu
6.2.3   Glass objek
6.2.4   Ph piper
6.2.5   Air
6.2.6   Larutanklorin 0,5 %
6.2.7   Cairankoh
6.2.8   Nampankecil
6.2.9   Aqua bides





7.      INTRUKSI KERJA
NO
INSTRUKSI KERJA
PETUGAS
1.      
Petugas memanggil pelanggan dengan ramah
Perawat
2.      
Petugas mempersilahkan pelanggan duduk
Perawat
3.      
Petugas melakukan anamnesa beserta keluhan/masalahnya
Perawat
4.      
Petugas menjelaskan kepada pelanggan apa yang akan dilakukan.
Perawat
5.      
Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan tehnik 7 langkah mencuci tangan
Perawat
6.      
Pelanggan membuka pakaian dalamnya
Perawat
7.      
Setelah membuka pakaian dalam, minta pelanggan untuk naik kemeja pemeriksaan, bombing pelanggan untuk mendapatkan posisi yang baik dalam melakukan pemeriksaan
Perawat
8.      
Tutupi bagian bawah tubuh pelanggan dengan selimut atau kain untuk membuat pelanggan lebih nyaman
Perawat
9.      
Tenangkan pelanggan, beridukungan, minta pelanggan untuk rileks dan petugas memulai pemeriksa anfisik.
9.1       Pelanggan perempuan
9.1.1          Lakukan pemeriksaan bagian mulut dan kelenjar getah bening yang terkait, telapak tangan dan telapak kaki
9.1.2          Inspeksi dan palpasi perut bagian bawah, amati ekspresi pelanggan apakah tampak kesakitan
9.1.3          Inspeksi dan palpasi kelenjar inguinal, apakah ada pembesaran dan atau tanda radang
9.1.4          Inspeksi genitalia eksterna, amati adanya kelainan atau gangguan (misal: adakutu, luka /ulkus, benjolan dan duh tubuh)
9.1.5          Lakukan pemeriksaan dengan spekulum
9.1.6          Ambil sediaan
9.1.7          Keluarkan speculum dan tunjukan kepada pelanggan apabila ada duh tubuh
9.1.8          Lakukan pemeriksaan ph
9.1.9          Lakukan pemeriksaan sniff test / whiff test
9.1.10       Masukkan spekulum yang telah dipakai ke larutan chlorin 0,5%
9.1.11       Lakukan vaginal toucher, rasakan adanya kelainan atau gangguan, catat apakah ada nyeri goyang serviks.
9.2       Pelanggan laki-laki
9.2.1          Minta pelanggan untuk duduk di tepi tempat tidur dan lakukan pemeriksaan bagian mulut dan kelenjar getah bening yang terkait, telapak tangan dan kaki.
9.2.2          Kemudian pelanggan diminta untuk membuka celana/ rok dan pakaian dalamnya
9.2.3          Setelah itu pelanggan diminta untuk  tidur
9.2.4          Inspeksi dan palpasi kelenjar inguinal, amati adanya pembesaran dan atau tanda radang
9.2.5          Inspeksi dan palpasi penis amati adanya duh tubuh dan kelainan atau gangguan lain seperti kutil pada orificiumuretra eksterna, bagi yang tidak sirkumsisi buka preputiuma matisulkus apakah ada luka, kutil.
9.2.6          Inspeksi dan palpasi skrotum amati adanya kutu, dan kelainan atau gangguan lain kemudian ditelusuri mulai dari testis bandingkan besarnya antara skrotum kiri dan kanan, epididimis, saluran sperma.
9.2.7          Bila pelanggan melakukan seks insertive, tidak terlihat adanya duh tubuh, ajari pelanggan untuk melakukan milking
9.2.8          Ambil sediaan dari ostium uretraeksternum
9.2.9          Inspeksidaerahsekitar anus apakahada duh tubuh, luka/bekasluka, benjolanataukutil
9.2.10       Bila pelanggan melakukan seks reseptive, lakukan rectal toucher, lihat adanya kelainan
9.2.11       Yang tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan anuskopi
9.2.12       Lakukan pemeriksaan anuskopi
9.2.13       Ambil sediaan dari anus
9.2.14       Masukkan anus kopi ke dalam larutan chlorin 0,5%
Perawat
10.   
Minta pelanggan untuk memakai pakaiannya kembali
Perawat
11.   
Minta pelanggan untuk menunggu hasil pemeriksaan
Perawat
12.   
Petugas membawa keruang laboratorium bersama slide
Perawat
13.   
Petugas membereskan alat dan cuci tangan
Perawat
14.   
Setelah selesai, petugas menjelaskan kepada pelanggan tentang hasil pemeriksaan. Petugasmelakukankonseling danmemberikanjadwalkunjunganulangserta resep obat Untuk pelanggan dengan hasil pemeriksaan positif


15.   
Pengobatan untuk Infeks Melular Seksual ; Metronidazol 2 gr poSD,Nystatitin 100rb IU 1X1 Sub vag 14 hari,BPenisilin 2,4 UI IM SD,B Penisilin 2,4 UI IM 3 X 1 interval 1 minggu,Asiklovir 200 mg 5x1 po 7 hari,Azitromicin 1 gr po SD, Cefeeksim 400mg poSD,Flukunasol 150 mg po SD,
Petugas melakukan pencatatan.
Medis
15
Pemeriksaan selesai













8.      DIAGRAM ALIR




9.      REFERENSI
9.1       Buku Pedoman Pengobatan Dasar di PuskesmasTahun 2007
9.2       Standart puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan, Dinkes Provinsi Jatim, 2013
9.3       ISO 9001:2008 klausal 7.5.1 tentang pengadaan produksi dan penyediaan jasa

10.    DOKUMEN TERKAIT.
10.1     RekamMedis
10.2     Register HarianRPU
10.3     Form Rujukan Internal Laboratorium
10.4     Kertas Resep
10.5     Inform consent

11.    RUANG TERKAIT
11.1     Ruang Pelayanan Umum
11.2     Ruang Laboratorium.
11.3     Ruang Farmasi



No comments:

Post a Comment