Thursday, 23 July 2015

contoh sop penatalaksanaan keracunan



 









UPTD. Puskesmas Ngasem
Kabupaten Kediri
PENATALAKSANAAN KERACUNAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No. Kode              :          
01/SOP-KIA/NGASEM/2014
No.Revisi              :         
00
Tgl. Mulai Berlaku :
30 September 2014
Halaman               :         
1 dari 5

1.      TUJUAN.
Sebagai acuan dalam penanganan kasus keracunan di UPTD Puskesmas Ngasem

2.      RUANG LINGKUP
Tindakan dimulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, penanganan, sampai pencatatan

3.      KRITERIA PENCAPAIAN
Penanganan kasus keracunan di UPTD Puskesmas Ngasem dapat terlaksana 100% sesuai prosedur penanganan keracunan

4.      DEFINISI
Keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian. Semua zat dapat menjadi racun bila diberikan dalam dosis yang tidak seharusnya. Berbeda dengan alergi, keracunan memiliki gejala yang bervariasi dan harus ditindaki dengan cepat dan tepat karena penanganan yang kurang tepat tidak menutup kemungkinan hanya akan memperparah keracunan yang dialami penderita.

5.      URAIAN UMUM
5.1       Kematian adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan.
5.2       Alergi adalah sebuah kondisi di mana tubuh memiliki respon yang berlebihan terhadap suatu zat (misalnya makanan atau obat).
5.3       Dosis merupakan kadar dari sesuatu (kimiawi, fisik, biologis) yang dapat mempengaruhi suatu organisme secara biologis; makin besar kadarnya, makin besar pula dosisnya.
5.4       Racun adalah suatu zat yang dalam jumlah relatif kecil (bukan minimal), yang jika masuk atau mengenai tubuh seseorang akan menyebabkan timbulnya reaksi kimiawi (efek kimia) yang besar yang dapat menyebabkan sakit, bahkan kematian

6.      PERALATAN
6.1       Alat
6.1.1      Tabung oksigen
6.1.2      Stetoskop, termometer, tensimeter

6.2       Bahan
6.2.1      Sepasang  sarung tangan
6.2.2      Air dan sikat

7.      ALUR PROSES
NO
INSTRUKSI KERJA
PETUGAS
1
Petugas menerima pelanggan
Medis & Paramedis
2
Petugas melakukan anamnesa
Medis & Paramedis
3
Petugas mencuci tangan dan persetujuan tindakan dan memakai sarung tangan
Medis & Paramedis
4
Petugas melakukan pemeriksaan fisik, mata, kulit, pernafasan, kardiovaskuler dan mengidentifiksikan bahan penyebab keracunan yang diambil dari ekskresi pelanggan dan menegakkan diagnosa dengan cepat
Medis & Paramedis
5
Petugas melakukan penanganan pada pelanggan keracunan:
7.5.1      Keracunan melalui mulut
7.5.1.1   Usahakan pelanggan muntah
7.5.1.2   Berikan antiracun umum
7.5.1.3   Tidak boleh dimuntahkan pada :
7.5.1.3.1  Menelan asam/basa kuat.
7.5.1.3.2  Menelan minyak.
7.5.1.3.3  Korban kejang atau ada bakat kejang.
7.5.1.3.4  Korban tidak sadar/ada gangguan kesadaran
7.5.2      Keracunan melalui pernapasan
7.5.2.1   Berikan oksigen
7.5.3      Keracunan melalui kontak/kulit
7.5.3.1   Buka baju penderita
7.5.3.2   Bila racun berupa serbuk sikat sampai bersih
7.5.3.3   Siram bagian yang terkena racun dengan air (minimal 20 menit)
7.5.3.4   Jangan siram kulit dengan air yang terkena soda api
Medis & Paramedis
6
Petugas meningkatkan eliminasi racun sesuai dengan penyebab dan mengawasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah.
Medis & Paramedis
7
Pemberian terapi antidotum dan lain-lain bila diperlukan. Petugas melakukan penatalaksanaan syok bila terjadi dan terus memantau tanda vital secara berkala.
Medis & Paramedis
8
Pelanggan melakukan rujukan bila perlu terutama apabila pelanggan tidak sadar atau keracunan melalui suntikan/gigitan
Medis & Paramedis
9
Petugas memberikan resep kepada pelanggan jika diperlukan
Medis & Paramedis
10
Petugas membereskan alat dan cuci tangan
Medis & Paramedis
11
Petugas melakukan pencatatan
Medis & Paramedis















8.      DIAGRAM ALIR
9.      REFERENSI
9.1         Standart puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan, Dinkes Provinsi Jatim, 2013
9.2         ISO 9001:2008 klaRSAl 7.5.1 tentang pengadaan produksi dan penyediaan jasa
9.3         Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2007

10.    DOKUMEN TERKAIT.
10.1     Rekam Medis pelanggan
10.2     Register Harian RPU
10.3     Kertas Resep
10.4     Form inform consent
10.5     Form rujukan

11.    RUANG TERKAIT
11.1     Ruang Pengobatan Umum
11.2     Ruang Obat
11.3     Rumah Sakit Rujukan terkait

Thursday, 16 July 2015

pencatatan dan pelaporan TB



 









UPTD. Puskesmas Ngasem
Kabupaten Kediri
PENCATATAN DAN PELAPORAN TB
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No. Kode              :          
01/SOP-RPU/NGASEM/2014
No.Revisi              :         
00
Tgl. Mulai Berlaku :
30 September 2014
Halaman               :         
1 dari 5

1.      TUJUAN
Pencatatan adalah cara yang dilakukan untuk mencatat data yang penting mengenai pasien TB.
Pelaporan adalah mekanisme yang digunakan untuk melaporkan kegiatan yang telah dilakukan kepada instansi yang lebih tinggi.

2.      RUANG LINGKUP
Standart operasional prosedur ini digunakan oleh petugas di ruang Pelayanan Umum UPTD Puskesmas Ngasem.

3.      KRITERIA PENCAPAIAN
Semua pelanggan yang positif TB dapat tercatat dalam buku laporan dan di pantau perkembangannya.

4.      DEFINISI
Memastikan petugas melakukan pencatatan dan pelaporan Pasien TB sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB.       

5.      URAIAN UMUM
Standart operasional prosedur TB pencatatan dan pelaporan.
TB 01: kartu pengobatan TB untuk memantau pengobatan TBC.
TB 02: kartu identitas penderita,kartu absen untuk pengambilan obat TBC.
TB 04: register laboraturium TB, pengirim tersankngka TBC.
TB 05: formulir permohonan laboraturium TB untuk pemeriksaan dahak, surat rujukan untuk pemeriksaan dahak suspek TBC.
TB 06: register suspek, pencatatan hasil suspek TB yang sudah di periksa.

6.      ALAT DAN BAHAN
-        Rekam medis.
-        Register.
-        TB 01
-        TB 02
-        TB 04
-        TB 06
-        Masker.

7.      INTRUKSI KERJA
NO
INTRUKSI KERJA
PETUGAS
1
Petugas mendapat penderita baru.
Paramedis
2
Petugas mengitim tersangka TB untuk cek dahak.
Paramedis
3
Petugas mencatat di buku register RPU
Paramedis
4
Petugas mencatat di rekam medis.
Paramedis
5
Petugas mencatat form TB 06.
Paramedis
6
Petugas mencatat form TB 04.
Paramedis
7
Petugas membaca hasil lab.
Paramedis
8
Petugas mencatat hasil lab.
Paramedis
9
Bila positif petugas mencatat penderita TB.
Paramedis
10
Petugas mencatat register.
Paramedis
11
Petugas mencatat rekam medis.
Paramedis
12
Petugas mencatat TB 01.
Paramedis
13
Petugas mencatat TB 02.
Paramedis
14
Petugas mencatat TB 03.
Paramedis
15
Petugas mencatat hasil lab bila negatif
Paramedis
16
Petugas mencatat TB 06.
Paramedis
17
Petugas mencatat TB 04.
Paramedis
18
Petugas mencatat rekam medik.
Paramedis
19
Petugas mencatat register RPU.
Paramedis
20
Petugas memberi terapi simtomatis.
Paramedis

8.     DIAGRAM ALIR

9.     REFERENSI
9.1.   Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2008.

10.  DOKUMEN TERKAIT
10.1.   Formulir  Rujukan Internal Laboratorium.
10.2.Form TB 06
10.3.Form TB 01
10.4.Form TB 02
10.5.Form TB 03
10.6.Kertas Resep.
10.7.Buku Register harian RPU.

11.  RUANG TERKAIT.
11.1.Ruang pemeriksaan Umum.
11.2.Ruang Laboratorium.
11.3.Ruang  Sanitasi.
11.4.Ruang Obat